Akhir-akhir ini. Para pakar geologi Indonesia, AS dan
Prancis berhasil menemukan gunung api bawah laut raksasa berdiameter 50 km dan
tinggi 4.600 meter yang berada 330 km arah barat Kota Bengkulu. Para ahli
geologi ini berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris. “Gunung api
ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia tak ada gunung setinggi ini
kecuali Gunung Jayawijaya di Papua, ” kata Direktur Pusat Teknologi
Inventarisasi Sumber Daya Alam, BPPT, Yusuf Surachman.
Gunung api bawah laut berada di Palung Sunda di barat
daya Sumatera, 330 km dari Bengkulu, di kedalaman 5,9 km dengan puncak berada
di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut. Meskipun gunung ini diketahui
memiliki kaldera yang menandainya sebagai gunung api, para pakar mengaku belum
mengetahui tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini. “Bagaimanapun gunung
api bawah laut sangat berbahaya jika meletus,” katanya.
Informasi di dalam Al-Quran berikut ini membuat kita
tersentak ketika Allah Swt mengatakan “gunung menjadi pemisah antara dua laut,
“(QS Al-Naml 27:61) dan “laut yang di dalam tanahnya ada api, “(QS Al-Thur
52:6). Seorang ahli geologi, Ir. Agus Haryo Sudarmojo (2008) mengemukakan
pendapatnya dalam buku yang berjudul: Menyibak Rahasia Sains Bumi dalam
Al-Qur’an. Pertanyaannya adalah bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Jika
informasi itu benar, di manakah lokasi kejadiannya? Dengan mencoba memahami
geosains yang berkembang, semoga kita lebih mengerti.
Fenomena alam di laut Bengkulu tersebut sungguh
merupakan salah satu bukti yang nyata atas informasi surah-surat Al-Quran
tersebut di atas. Hanya kata Subhanallah … Allahu Akbar … yang dapat kita
ucapkan atas semua rencana cerdas Allah Swt, tersebut. Marilah kita ikuti
pemberitaan media massa selanjutnya, mengenai penemuan gunung dasar laut yang
spektakuler itu.
Sejak gempa dan tsunami akhir 2004 dan gempa-gempa
besar susulan lainnya, terjadi banyak perubahan struktur di kawasan perairan
Sumatera yang menarik minat banyak peneliti asing. Tim ahli dari Indonesia, AS
dan Perancis kemudian bekerjasama memetakan struktur geologi dalam untuk
memahami secara lebih baik sumber dan mekanisme gempa pemicu tsunami
menggunakan citra seismik dalam (deep seismic image).ant/kem.
Para ahli kelautan, setelah melalui kemajuan ilmu
pengetahuan, telah dapat menyingkap adanya batas antara lautan. Mereka
menemukan bahwa ada pemisah antara setiap lautan, pemisah itu bergerak di
antara dua lautan dan dinamakan dengan front (jabhah) dianalogikan dengan front
yang memisahkan antara dua pasukan. Dengan adanya pemisah ini setiap lautan
memelihara karakteristiknya sehingga sesuai dengan makhluk hidup yang tinggal
di lingkungan itu.
Meskipun ada pemisah ini, dua lautan tetap bisa
bercampur secara lambat yang membuat jumlah air laut yang menyeberang dari laut
satu ke laut yang lain mendapatkan karakteristik lautan tempat air itu menuju,
melalui pemisah yang bekerja mengaduk air yang lewat dari laut ke laut yang
lain. Dengan demikian setiap lautan tetap memelihara karakteristiknya.
Ternyata Planet Bumi menjaga siklus pergantian
lapisan-lapisan batuannya. Lapisan batuan beku yang berumur muda keluar di
tengah lautan dari Pematang Tengah Samudra menyerupai gunung api yang
sambung-menyambung di bawah laut. Lapisan magma yang membeku kemudian bergeser
menuju arah palung samudra dengan kecepatan 1-6 cm/tahun. Lapisan magma
kemudian masuk melebur kembali melalui zona subduksi ke dalam perut bumi
setelah kurang lebih 200 juta tahun kemudian. Sebagian lapisan magma itu ikut
membentuk gunung-gunung berapi baru.
Ketinggian Pematang Tengah Samudra di tengah lautan
dapat mencapai ratusan hingga ribuan meter dari dasar samudra. Pematang itu
menyerupai gunung berapi dibawah laut yang selalu mengeluarkan cairan magma
panas tanpa henti. Faktanya, kondisi tengah lautan justru lebih dangkal
dibandingkan dengan tepi laut. Selanjutnya, mari kita perhatikan ayat berikut.
Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai
tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan
yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengokohkan)nya dan menjadikan suatu
pemisah antara dua laut? Apakah di samping Allah ada Tuhan (yang lain)?
Bahkan, (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui (QS Al-Quran Naml
27:61).
Pada faktanya. Pematang Tengah Samudra memisahkan dua
laut seperti Lautan Atlantik bagian barat dan timur. Inilah maksud perkataan
Allah Swt dalam surah Al-Naml ayat 61: “Dan yang menjadikan gunung-gunung untuk
mengokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut”. Wallahu a’lam
bish-shawab.
Demi bukit dan Kitab yang ditulis pada lembaran yang
terbuka. Dan demi Baitul Mak’mur, dan atap yang ditinggikan (langit), dan
laut yang di dalam tanahnya ada api. Sesungguhnya zab Tuhanmu pasti terjadi (QS A-Thur 52:1-7).
Pakar geologi telah menemukan fakta bahwa aliran magma
panas yang disebut dengan pillow lava menyala seperti api di dalam air.
Lava tersebut membeku dengan cepat setelah bertemu dengan air (H2O) di dalam
laut. Inilah pengertian firman Allah”……Dan laut yang di dalam tanahnya ada
api”.
Subhanallah. Lagi-lagi kita terpesona oleh bahasa Al-Quran yang
mempunyai makna sangat dalam secara sains.
Pertanyaannya makna mengapa Planet Bumi memiliki
begitu banyak keistimewaan yang menakjubkan? Ditinjau dari posisi bumi pada
sistem tata surya, kekuatan grafitasi, komposisi kimia, kandungan air, dan
aspek-aspek geologis lainya, ternyata semuanya mendukung adanya kehidupan yang
harmonis di bumi. Apakah kejadian ini hanya sebuah kebetulan belaka? Tentu saja
tidak karena semua itu adalah rancangan mahacerdas dari allah Swt, Sebagaimana
yang tercantum dalam firman-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Assalamu Alaikum. Terima Kasih Anda Sudah Mau Membaca
Saya Harap Anda Senang dan Tidak Tersinggung, Saya Juga Mengharapkan Kritik dan Saran Yang Membangun dari Anda Semua.
ありがと